DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai analisis statistika. Distribusi normal baku adalah distribusi normal yang memiliki rata-rata nol dan simpangan baku satu. Distribusi ini juga dijuluki kurva lonceng (bell curve) karena grafik fungsi kepekatan probabilitasnya mirip dengan bentuk lonceng.
Distribusi normal memodelkan fenomena kuantitatif pada ilmu alam maupun ilmu sosial. Beragam skor pengujian psikologi dan fenomena fisika seperti jumlah foton dapat
dihitung melalui pendekatan dengan mengikuti distribusi normal.
Distribusi normal banyak digunakan dalam berbagai bidang ,
misalnya distribusi sampiln rata-rata akan
mendekati normal, meski distribusi populasi yang diambil statistika,
tidak berdistribusi normal. Distribusi normal juga banyak digunakan
dalam berbagai distribusi dalam statistika, dan kebanyakan pengujian hipotesis mengasumsikan normalitas suatu data. (sumber :id.wikipedia.org/wiki/Distribusi_normal)
Kurva normal adalah bila X adalah suatu peupab acak normal dengan nilai tengah µ dan ragam σ2, maka persamaannya adalah
Untuk – ∞ < x < ∞. Dalam hal ini π = 3.14159… dan e = 2.71828…
Bentuk kurva normal itu sendiri berbeda tergantung dari nilai µ dan σ2 nya. Jika nilai µ berharga positif maka kurva akan bergeser ke kanan dan jika bernilai negatif maka kurva akan bergeser ke kiri dari titik X = 0. Jika nilai σ2 bernilai semakin besar maka kurva normal akan semakin landai dan jika nilai σ2 bernilai semakin kecil maka kurva normal akan semakin curam. Berikut perbandingan kurvanya
Dari gambar di atas maka dapat diperoleh sifat-sifat kurva normal, yaitu :
- Modusnya yaitu titik pada sumbu mendatar yang membuat fungsi mencapai maksimum yang terjadi pada x = µ
- Kurvanya setangkup terhadapa suatu garis tegak yang melalui nilai tengah µ
- Kurva ini mendekati sumbu mendatar secara asimtotik dalam kedua arah bila kita semakin menjauhi nilai tengahnya.
- Luasan daerah yang terletak di bawah kurva tetapi di atas sumbu mendatar sama dengan 1
(sumber : Ronald E. Walpole, Pegantar Statistik edisi ke-3, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta)
Fungsi densitas distribusi normal diperoleh dengan persamaan sebagai berikut
dimana :
π = 3,1416
e = 2,7183
µ = rata-rata
σ = simpangan baku
Persamaan di atas bila dihitung dan diplot pada grafik akan terlihat seperti pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1. kurva distribusi normal umum
Sifat-sifat penting distribusi normal adalah sebagai berikut:
1. Grafiknya selalu berada di atas sumbu x
2. Bentuknya simetris pada x = µ
3. Mempunyai satu buah modus, yaitu pada x = µ
4. Luas grafiknya sama dengan satu unit persegi, dengan rincian
a. Kira-kira 68% luasnya berada di antara daerah µ – σ dan µ + σ
b. Kira-kira 95% luasnya berada di antara daerah µ – 2σ dan µ + 2σ
c. Kira-kira 99% luasnya berada di antara daerah µ – 3σ dan µ + 3σ
Membuat kurva normal umum bukanlah
suatu pekerjaan yang mudah. Lihat saja rumus untuk mencari fungsi
densitasnya (nilai pada sumbu Y) begitu rumit. Oleh karena itu, orang
tidak banyak menggunakannya.
Orang lebih banyak menggunakan
DISTIBUSI NORMAL BAKU. Kurva distribusi normal baku diperoleh dari
distribusi normal umum dengan cara transformasi nilai x menjadi nilai z,
dengan formula sbb:
Kurva distribusi normal baku disajikan pada Gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Kurva distribusi normal baku
Kurva distribusi normal baku lebih
sederhana dibanding kurva normal umum. Pada kurva distribusi normal
baku, nilai µ = 0 dan nilai σ=1, sehingga terlihat lebih menyenangkan.
Namun, sifat-sifatnya persis sama dengan sifat-sifat distribusi normal
umum.
Untuk keperluan praktis, para ahli
statistika telah menyusun Tabel distribusi normal baku dan tabel
tersebut dapat ditemukan hampir di semua buku teks Statistika. Tabel
distribusi normal bakui disebut juga dengan Tabel Z dan dapat digunakan
untuk mencari peluang di bawah kurva normal secara umum, asal saja nilai
µ dan σ diketahui. Sebagai catatan nilai µ dan σ dapat diganti
masing-masing dengan nilai dan S.
Komentar
Posting Komentar